-->

"Wewe": Oase Tersendiri dalam Dunia Perhororan Tanah Air





Bicara soal Nabilah, akting member JKT48 itu mendapatkan nilai 75.
Masih perlu diasah lagi.
Akhirnya film horor Indonesia mulai menunjukkan sebuah tanda perubahan yang positif. Dari yang selama ini kita disuguhi horor esek-esek, atau horornya yang kurang  greget, film-film horor Indonesia mulai menunjukkan taringnya kembali. Terutama untuk film horor Indonesia besutan Rizal Mantovani yang keluar pada 16 April 2016. Film berjudul "Wewe" sungguh memesona. 

Oh bukan. Bukan karena ada Nabilah JKT48 (Maklum penulisnya ini masih bisa dikatakan sebagai Nabilaholic). Tapi betulan luar biasa. Belum apa-apa, baru adegan pembuka, kita sudah mulai digoyang rasa adrenalinnya. Bulu roma terus berdiri hingga akhir cerita. Tak berlebihan jika penulis berkata bahwa film "Wewe" ini cukup bisa disandingkan dengan beberapa horor yang dihasilkan oleh negara-negara spesialisnya. Amerika Serikat dan Jepang tentunya. 

Kita pun perlu memberikan standing ovation untuk Mas Rizal Mantovani. Beliau memang terkenal sebagai sutradara film horor yang cukup berbakat. Masih ingat di benak kita beberapa film horor yang dihasilkannya yang sempat bikin kita terpukau. Ada "Jelangkung" dan "Kuntilanak". Meskipun horor terakhir yang dihasilkan beliau sedikit mengecewakan. Tampak Mas Rizal mulai terbawa arus untuk membuat film-film yang memang tengah marak saat itu. Untungnya saja, Mas Rizal kembali dengan sentuhan ajaibnya. Apalagi jangan lupa peranan dari Mas Andi Rianto. Film "Wewe" ini begitu menggigit, salah satunya karena permainan efek suara yang luar biasa ciamik. Sukses bikin para penonton naik-turun adrenalinnya. 

Satu lagi, kembali ke Mas Rizal Mantovani, sepertinya beliau memang cerdas dalam urusan pembuatan film horor. Sekilas "Wewe" ini memiliki alur yang mudah ditebak. Apalagi dari awal, sosok Nabilah Ratna Ayu Azalia yang memiliki gingsul yang luar biasa imut itu, cukup sering disorot kamera. Tak ayal, cukup membuat sang penulis kita merasa bahwa dirinya bisa menebak bagaimana ending-nya bermain. Tapi ternyata sang penulis keliru total. Cukup banyak twist di "Wewe". Nyaris tak ada efek suara berlebih. Mungkin yang kurang itu dalam hal efek visual. Penggambaran sosok makhluk gaibnya masih kurang begitu seram. Malah lebih terasa sebagai sebuah sosok boneka yang lucu. Pun "Wewe", kalau kita perhatikan baik-baik, sedikit mirip dengan film horor buatan negeri Paman Sam. 

Seperti kemunculan sejumlah kelelawar dari dalam mulut seorang perempuan gaib. Atau juga saat Aruna pergi dan menghilang di dunia gaib. Nah yang terakhir itu mengingatkan kita pada film "Haunter" yang rilis kali pertama pada 17 Oktober 2013. Masih ingat kan kisah roh bernama Lisa yang ternyata saling berhubungan dengan manusia bernama Olivia lewat sebuah cermin. Agak sedikit mirip dengan Luna yang dipaksa menuju alam lain demi menjemput sang adik, Aruna yang hilang di sana.

Tapi ya sudahlah. Bukankah tak ada yang baru dalam hal penulisan cerita fiksi? Apalagi Mas Rizal berhasil menutupinya dengan banyak twist yang gila-gilaan bikin jantung mau copot saja. Belum lagi kelihaian Mas Rizal dalam hal memasukan unsur lokalitas, yang dalam hal ini mengangkat urban legend yang sudah lama  dikenal--soal wewe gombel tentunya.

Soal beberapa adegan yang tampak membingungkan, mari kita abaikan saja. Mau di negara mana pun, hasilnya akan sama. Kebanyakan film horor memang seperti itu. Yah memang bikin para penonton jadi berkernyit. Itulah yang menjadi semacam trademark untuk nyaris seluruh film bergenre horor; dan yang membedakan dari film genre-genre lainnya. Rumusnya selalu sama: cerita sedikit membingungkan + ending yang ngehek abis. Makanya dari awal, penulis sudah meminta untuk mengabaikan saja. Jangan terlalu dipikirkan, sehingga tak bisa lagi menikmati segala twist yang ada dalam film yang mana juga ada Agus Kuncoro (Gosipnya yang bersangkutan ini kapok untuk bermain film horor lagi). 

Untuk ceritanya sendiri, diceritakan bahwa ada sebuah keluarga yang memutuskan pindah rumah. Agak aneh memang. Sebab sang kepala rumah tangga malah memilih sebuah rumah cukup tua dengan lokasi yang tak lazim dipilih oleh kebanyakan orang. Namun seperti di paragraf sebelumnya, abaikan saja kebingungan tersebut. Karena memang Mas Rizal sepertinya lebih menitikberatkan pada segala efek yang harus bisa bikin para penonton jadi merinding setengah mampus. 

Pemilihan lokasi rumah ini sempat ditentang sang istri. Tapi apa daya. Sang istri terpaksa hanya manggut-manggut seraya menggerutu juga sebetulnya. Di kemudian hari, terbukti firasat sang istri. Rumah yang keluarga itu tempati memang angker. Dan akhirnya malah menelan korban yang merupakan anak bungsu mereka. Kehilangan sang anak bungsu sempat bikin keluarga itu pontang-panting. Terlebih sang kakak, Luna yang awalnya kesal dengan sang adik (walau tak dijelaskan lebih rinci, kesal karena apa). Namun kejadian yang menimpa sang adik sepertinya membuat jiwa sang kakak dari Luna keluar. Saking sayangnya, Luna melakukan penyelidikan sendirian saja. Yang mana itu kemudian mengantarkannya masuk ke alam gaib. Kemudian harus berjuang mati-matian menyelamatkan sang adik. 

Walau agak berbau horor khas Hollywood (dan beberapa horor negara lain), sekiranya film "Wewe" bisa menjadi semacam oase tersendiri di dunia perhororan tanah air. Di tengah keterbatasan untuk membuat visualisasi makhluk gaib, efek suara dalam film ini sudah cukup untuk menghadirkan suasana horornya. Belum lagi segala twist-nya yang cukup luar biasa. 

Kayaknya film "Wewe" ini patut ditonton. Bukan karena Nabilah Ratna Ayu Azalia (yang strategi pemasarannya cukup bagus dengan memajang kata JKT48 yang memang lagi naik daun). Bukan pula karena besutan Rizal Mantovani yang cukup sukses dengan "Jelangkung"- nya. Yah kapan lagi coba merasakan horor Indonesia yang berbau Hollywood. He-he-he. 


RATE: 80 / 100


Genre: Horor 
Produser: Gope T Samtani
Distributor: RAPI Films
Sutradara: Rizal Mantovani 
Pemain: Nabilah Ratna Ayu Azalia, Agus Kuncoro, Inong Ayu, Khadijah Banderas, Dian Nova,...
Bahasa: Indonesia 
Durasi: 97 menit
Tanggal Rilis: 16 April 2015

2 comments:

Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan! Komentar-komentar yang bermuatan negatif akan dihapus.