Pertama kali tahu jenis kuliner model begini dari teman kuliahku dulu, Dion. Agak mirip dengan pisang yang kubeli dari Cipondoh itu. Waktu itu juga, kebetulannya lagi, Dion meng-upload foto pisang nugget di status Whatsap-nya. Pertama melihat, aku agak jijik begitu. Bentuknya kok mirip, *maaf*, tai? Dion langsung ketawa-ketawa begitu baca pesanku. Dia bilang, "Enak, Man. Yang begini ini populer, Man, di Menado."
Oke, intro yang sedikit bikin muntah saat membacanya--apalagi dibacanya saat tengah menikmati weekend! 😂
Aku tak tahu ini namanya apa (kuliner yang kubahas kali ini). Memang bentuknya agak mirip pisang bakar yang kubeli di Cipondoh itu. Pisang yang dimakan agak-agak kriuk begitu. Sepintas sangat mirip dengan nugget. Nah, waktu aku lihat dari foto yang di-upload Dion juga, aku sempat berpikir itu nugget. Tapi nyatanya bukan. Kata Dion juga, untuk beberapa orang, itu disebutnya pisang nugget. Atau nama kerennya, banana nugget--sesuai dengan nama tempat usaha yang menjualnya, Bananugget.
Dari Bananugget, aku pesan yang rasanya tiramisu almond. Itu memang rasa favoritku. Sejak kecil, aku selalu menyukai yang serba kacang-kacangan, khususnya kacang almond. Sementara tiramisu, well, apa saja makanan olahan yang dicampur tiramisu--menurutku--sangat DEP SEDEP.
Sebetulnya juga, pisang nugget ini memang tetap DEP SEDEP jika tanpa menggunakan topping apapun. Karena kelebihan utamanya pada 'kriuk-kriuk'-nya. Hanya makin membuat semakin terasa DEP SEDEP saja dengan tambahan topping.
Jika tertarik, silahkan main-main ke daerah Gading Serpong. Bananugget menyewa ruko yang sama dengan Soto Mie Asli Bogor (Mendadak jadi teringat Erland yang tinggal di Bogor). Sedikit gambaran, tempatnya bisa dilihat sedikit dari foto-foto yang kucomot dari Google Map.
Berikut sedikit menu Bananugget yang ada di aplikasi GrabFood.
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan! Komentar-komentar yang bermuatan negatif akan dihapus.